Manusia Pertama Bukanlah Aku
Oleh : Mochammad Moealliem
Siapa sih manusia pertama dalam hatimu? Yang mungkin apapun keinginannya akan kamu berikan, bahkan maafmu pada orang lain kamu gantungkan padanya, atau bahkan membencinya berarti menentangmu. Tentu semua orang punya manusia pertama dalam hatinya tentunya manusia pertama itu bukanlah aku, tapi mungkin ada juga yang menjadikan aku yang pertama, siapa hayoo?? Tapi kita bahas dulu manusia pertama dihati Bumi Pertiwi.
Kalau ada yang bilang manusia pertama bukanlah Adam, mungkin mereka pengikut teori evolusi Darwin, atau pengikut aliran filsafat yang punya pikiran bahwa ada makhluk maka ada Tuhan, atau mungkin mereka belum menemukan data yang falid. Apalagi dasar yang dipakai seolah Al qur'an, biasanya mereka asal comot tanpa melihat kaitan ayat sebelumnya atau bahkan tanpa melihat asbabun nuzul dari ayat tersebut.
QS. Al A'raaf (7): 11
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian, lalu Kami bentuk tubuh kalian, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
Dari ayat tersebut, bisa kita ketahui bahwa manusia tidaklah mengalami evolusi, akan tetapi manusia diciptakan Allah, walau metode yang dipakai bisa dibagi dalam empat metode. Dalam surat al a'raf tersebut bisa kita lihat penggunaan kata nahnu (Kami) serta "kum", kalau seseorang hanya memakai terjemahan hal itu akan punya efek yang kurang baik.
Kenapa menggunakan nahnu? Padahal pada awalnya Allah memakai kata Inni (sesungguhnya Aku), penggunaan kata nahnu itu menunjukkan bahwa dalam penciptaan manusia setelah Adam melalui asbab (sebab-sebab) yang telah ada, tidak secara langsung, sebagaimana Allah menurunkan wahyu, terkadang juga menggunakan kata nahnu, karena hal itu melalui wasilah malaikat Jibril, Allah akan memberikan wahyu secara langsung khusus pada perintah yang sangat penting seperti perintah sholat pertama kalinya dalam isra' mijraj. Dan hal demikian juga pada nabi-nabi pilihan, seperti nabi Musa, nabi Muhammad, dan yang lain.
Kenapa tidak berfirman "Walaqad khalaqnaka - Dan sungguh telah Kami ciptakan kamu (Adam)...” karena yang diajak bicara dalam ayat tersebut bukan Adam, kalau Ayatnya berbunyi demikian maka akan mulahbat (eror) dalam pemahaman nabi Muhammad, karena nabi Muhammad bukan manusia pertama. Tapi pakainya "kum" itu kembalinya ke nabi Muhammad dan sahabatnya, Dan juga penggunaan fiil madli, menunjukkan pembuatan manusia seperti kalian diawal dulu seperti itu, lalu malaikat disuruh bersujud pada manusia sepertimu dahulu, mereka para malaikat dulu bersujud, tapi iblis dulu nggak mau.
QS. Al Baqarah (2): 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Dari ayat ini memberi informasi bahwa manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu banul jan dan banul ban, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.
Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.
Kata pemilihan, atau isthofaa itu adalah pemilihan menjadi nabi, bukan menjadi manusia, sebab tercantum juga Nuh, keluarga Imran, yaitu Maryam, dan nabi Isa, keluarga Ibrahim, yaitu yang menurunkan yahudi dan Islam. Kata isthofa disitu bukanlah menjadi manusia modern dari sebelumnya manusia purba. Makhluk modern adalah manusia, makhluk purba bukan manusia.
Kenapa bingung kalau manusia diciptakan dari tanah kering? Sudah banyak bukti tentang itu, nabi isa pernah memberikan jawaban atas kebingungan seperti itu, dengan membuat bentuk burung dari tanah liat, lalu ditiupnya dan bisa hidup dan terbang, Unta nabi Sholeh tercipta dari batu, burung yang meyakinkan nabi ibrahim, ketika bertanya pada Allah "bagaimana Engkau menghidupkan orang mati?"
Dan ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap Allah berfirman: " ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. : "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.QS.2:260
ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan diwaktu kamu membentuk dari tanah yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung dengan seizin-Ku. Dan di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur dengan seizin-Ku, dan di waktu Aku menghalangi Bani Israil di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".QS.5:110
Dan lagi kalau ada yang mengatakan bahwa ayat QS. Al Hijr (15): 28-30 bukan penjelasan tentang penciptaan Adam, dan dibelokkan pada makhluk lain, mungkin perlu dibaca tuh ayat seterusnya, tentang keengganan iblis bersujud pada basyar, bukankah jadi rancu kalau malaikat mau bersujud pada insaan tetapi iblis tidak mau sujud pada basyar, yang benar yach sama-sama harus bersujud pada Adam. Kata insan itu adalah jamak, tapi kalau basyar itu mufrod, maka dalam ayat itu Allah menciptakan basyar (satu orang manusia) dari tanah liat kering, dan hanya Adam yang seperti itu, sebab Hawa dari tulang Adam.
Perintah sujud pada para malaikat itu yach cuma diawal itu, sekarang malaikat nggak sujud pada manusia, maka itu bisa dilihat bahwa siapa sih nama orang yang malaikat harus sujud dalam penciptaannya?
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.QS.2:34
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada (Basyar) manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk"QS.15:33
Kenapa iblis begitu enggan memberi hormat pada manusia? Yach karena iblis punya kelebihan sebelum manusia tercipta, dan juga unsur penciptaan iblis lebih unggul dbanding unsur penciptaan manusia, iblis dari api, malaikat dari cahaya, sementara manusia dari tanah.
Kelebihan manusia bisa memilih apa yang ingin dilakukannya serta diberi upah atas segala yang dilakukannya secara adil, kalau baik yach pahala, kalau buruk ya dosa. Berbeda dengan malaikat dia cuma dapat pahala sebab malaikat tak punya kemampuan akal otomatis dia manut terus, berbeda dengan iblis dia bagian yang dosa-dosa terus, maka tak heran kalau dia akan menghalangi manusia menuju Allah, karena gara-gara manusia iblis diberi hukuman untuk masuk neraka, hanya saja iblis minta ditunda hingga waktu kiamat tiba.
Bahkan manusia yang mengikuti langkah iblis akan disatukan ruangannya dineraka, diantara sifat iblis yang menjadikan dia terkutuk adalah merasa paling hebat, merasa lebih mulia dari makhluk lain, takabbur, dan sok tahu.
Allah pernah berfirman pada nabi, janganlah kamu tergesa-gesa dalam membaca qur'an, kalau nabi dipesan seperti itu apalagi kita, bacalah yang sesuai aturan, nanti kita akan mendapat petunjuk penjelasan, apalagi terjemahan, hati-hatilah, sebab tidak semua hal dapat diterjemahkan, kata kum bisa saja bermakna kamu, nahnu bisa saja bermakna saya, lihatlah lingkungan bahasa itu berada, niscaya kita akan tahu sensitifitas sebuah bahasa.
Di Mesir, untuk rasa hormat, mereka bilang qodamtum (apa kamu dah nyerahin) padalal yang ditanya cuma saya sendiri, atau yang sering kita pakai adalah kata antum bermakna kamu, padahal seharusnya maknanya kalian. Bahkan yang paling tenar adalah kata Assalamu alaikum, walaupun untuk satu orang. Semua itu ada hal yang perlu dipelajari, ingatlah man yazdadu ilman wa lam yazdad huudan, lam yazdad minnallohi illa bu'da, barang siapa bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya, maka tak akan bertambah disisi Allah, kecuali bertambah jauh.
Alliem
Cairo, Rabu 12 Desember 2007
Aku Bukanlah Yang Pertama