Allim
Jumlah posting : 113 Join date : 30.06.08
| Subyek: Kisah Para Pencemburu 2 Sat Jul 05, 2008 10:08 am | |
| Kisah Para Pencemburu 2
Oleh : Mochammad Moealliem
Pembaca sekalian yang cakep, he he he, pasti pada bercermin ke monitor, kali ini saya memandang pembaca cakep, meski penilaian ini cuma-cuma, alias penilaian sumbangan, sebab namanya menilai harus melalui test dulu, namun saya nggak perlu repot untuk ngetes kecakapan anda disini, takutnya nanti malah nggak ada yang cakep sama sekali.
Baiklah langsung kembali ke CEM........BURU, niru too cool, kebetulan dah sampai mesir rekamannya, dan hari ini memang mesir too cool, (terlalu dingin) padahal udah musim semi, apalagi yang di Holand, yakin deh nggak mandi seminggu.
Lalu Qobil bilang pada Habil : "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil : "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa".
Seperti itulah mungkin perasaan orang yang cemburu buta, akhirnya membabi buta, dan berbuat nista, meski terhadap saudara, demi seorang wanita, bernama Iqlima.
Pembunuhan terhadap manusia terjadi pada kali pertama, banyak kisah tentang bagaimana Qobil membunuh saudaranya yang bernama Habil, setelah terjadinya keputusan bahwa qurban yang diterima Allah adalah qurban saudaranya, sekaligus menjadikan keputusan bahwa Iqlima gagal direbutkannya, Habil pun tidak merasa lebih unggul dari Qobil, sebab biasanya kalau orang diposisi kalah akan brutal ketika direndahkan, yach hampir mirip psikologi supporter bola, jika tim yang mereka dukung kalah, akan anarkis jika supporter yang lain mengunggulkan tim yang menang dihadapan muka mereka.
Setelah Habil meninggal dunia, Qobil ketakutan akan perbuatannya diketahui oleh ayahnya, dalam satu riwayat saking takutnya dan hrus bagaimana, Qobil memikul mayat saudaranya kesana-kemari dalam masa yang cukup lama, hingga "Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil:"Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal." (QS. 5:31)
Dalam kepercayaan jawa kuno, kalau ada burung gagak mengitari daerah sekitar kampung, biasanya akan ada yang meninggal, kata mereka "gagak nggowo nyowo" (gagak membawa ruh), mungkin juga terinspirasi kisah ini, burung gagaklah yang mengajari mengubur mayat pada kali pertama, dan selanjutnya para burunglah yang memberi inspirasi untuk membuat pesawat terbang, helikopter, pesawat tempur dan lain sebagainya. Mungkin gagak sekarang jadi black hawk, yang mengakibatkan matinya banyak manusia di Irak, Afgan, juga yang lain. Ketika black hawk ini berputar-putar dilangit negeri mereka.
Kisah cemburu soal lawan jenis kita cukupkan disini, meskipun masih banyak kisah seperti itu, seperti cemburunya suami zulaikha kepada Yusuf, Aisyah, dll. Dan mungkin kita sendiri punya kisah seperti itu, kalau memang asyik bolehlah anda tulis untukku, baiklah kita sekarang melirik para pencemburu dalam hal strata sosial, politik, dan ekonomi.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. (QS. 26:109)Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku". (QS. 26:110)Mereka berkata:"Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" "(QS. 26:111)
Dalam ayat ini, kalau boleh saya gambarkan, bahwa manusia ketika berada dalam strata sosial lebih tinggi akan tidak mempercayai orang yang lebih rendah strata sosialnya, meskipun apa yang diucapkan kaum "papa" itu benar adanya. Mungkin banyak kita menemui fenomena masa-kini yang tak jauh dengan fenomena yang terjadi pada manusia terdahulu. Dan seolah kebenaran hanya milik orang-orang elite dan pengikut-pengikutnya pun elite.
Tak jarang kita temui putra pribumi kurang dipercaya dalam menjadi pakar-pakar bangsa kita, akan tetapi akan secara bulat percaya ketika pakar itu dari orang barat meskipun itu tidak jaminan membawa maju bangsa kita, bahkan mungkin akan merampok dengan cerdas. Sama halnya bahwa manusia akan lebih percaya pada tiga macam manusia dengan strata sosialnya, orang pintar, orang kaya, dan orang cakep, jika anda punya tiga strata sosial ini, anda punya kesempatan besar untuk disimak kata perkata yang keluar dari bibir anda.
Jika anda tidak memiliki satupun dari strata itu, maka penulis sarankan jangan berkecil-hati meskipun anda akan mendapat perlakuan seperti yang dialami nabi Nuh, Nuh diyakini sebagai keturunan ke-10 Adam dan berasal dari wilayah Armenia. Kawasan ini berada di antara Iran, Turki dan Azerbaijan serta diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia, Asia Barat. Ia menyeru masyarakatnya untuk menyembah Yang Esa, serta berperilaku baik. Mereka menolaknya. Mereka bahkan menyiksa Nuh dan menganggapnya gila. Istri serta anak Nuh, Kana'an, juga ikut mengucilkannya.
Nabi Nuh menjadi nabi selama 950 tahun, padahal nabi-nabi diangkat pada sekitar umur 40 tahun, entah berapa usia nabi Nuh secara pasti, yang jelas lama banget, tentunya cukup tersebar dimana-mana manusia yang hidup dizaman itu, dan peta dataran dunia belum seperti sekarang, mungkin masih nyambung antara daerah satu dan daerah lainnya, seperti sumatra dan jawa masih nyambung, dan konon pernah terjadi banjir besar, kalau dalam ilmu pengetahuan dikenal dengan mencairnya es dan salju didaerah sekitar tempat Nuh dan kaumnya berada.
Nuh diperintah membuat perahu diatas bukit, karena perintah itu dari Allah, tentunya bukan hal sia-sia, meskipun dikatakan gila oleh kaumnya yang cemburu dan tidak mempercayai Nuh, karena orang-orang yang mengikuti Nuh adalah orang-orang miskin dengan strata sosial jauh dibawah kaum yang membangkang, yach mungkin seperti cemburunya iblis pada Adam, karena iblis merasa lebih mulia dari Adam yang tercipta dari tanah, hormat pun enggan, meski itu perintah Allah. Mungkin kita banyak mendapati hal semacam ini dilingkungan kita, merasa paling benar, dan yang lain sesat dan dibawah strata sosial mereka.
Itu juga terjadi pada Musa, dimana sebelumnya fir'aun mendapat firasat bahwa dirinya akan dikalahkan seorang bani israel, waktu itu bani israel adalah budak-budaknya, akhirnya memutuskan untuk membunuh setiap bayi yang lahir dengan kelamin laki-laki, demi menjaga status politiknya, Ada mungkin kita jumpai saat ini negara yang bertindak seperti fir'aun itu, membombardir negeri-negeri kecil yang mencoba melawan untuk membebaskan diri dari perbudakan.
Dalam harta pun manusia bisa cemburu, padahal kita telah diajari agar tidak cemburu dengan kenikmatan yang diberikan pada orang lain, namun ternyata "likulli dzi ni'matin mahsud" setiap hal yang mengandung kenikmatan, ada yang meng-iri-nya. Semoga kita mampu berusaha menepis rasa cemburu kita, apalagi cemburu buta dan ingatlah firman Allah:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 4:32)
Mungin demikianlah problematika cemburu yang setiap manusia telah, sedang dan akan merasakannya, hanya bagaimana kita bersikap itu tergantung pada diri masing-masing, Laki-laki yang cemburu biasanya akan anarkis, perempuan yang cemburu akan menangis dan terganggu kejiwaannya, bisa juga anarkis, pemerintah yang cemburu memicu perang, kelompok yang cemburu akan menuduh dengan kesesatan pada yang lain. Manusia dengan kecemburuannya akan menghancurkan dirinya sendiri.
Namun akan indah jika kecemburuan itu menciptakan manusia untuk berlomba-lomba lebih berkualitas, misalkan saja anda cemburu karena perhatian kekasih anda mengarah ke yang lain, akan indah jika anda tingkatkan kualitas anda agar mampu menarik kembali perhatian itu, jika kelompok anda cemburu, baiknya tingkatkan mutu kelompok anda tanpa harus menghancurkan kelompok yang anda cemburui, jika negara anda cemburu sebaiknya tingkatkan kemajuan negaramu, tak perlu kau bunuh manusia negara lain dengan senjatamu, dan jika pembaca cemburu dengan tulisanku, pesanku "tingkatkan kemampuan menulismu, suatu saat mungkin aku akan cemburu".
Cemburulah dalam hal apapun dengan kecemburuan yang sehat, dan berusahalah cemburu jika tuhanmu disebut orang selainmu, sebab kiranya Dia-lah yang lebih patut untuk dicemburui. Katakanlah pada dirimu :
Haruskah aku cemburu? Pada orang yang menyebut namaMu Dan apalah artinya semua itu Bila aku pun sering melupakanMu
Bodohnya aku akan pilihan Bukankah diriMu sangat menawan Meski sampai tujuh turunan Karena diriMu tak ada perubahan
Alliem, Jum'at, 16 Maret 2007 PadaMu Aku Cemburu | |
|